Hutan Trembesi De Djawatan Benculuk Banyuwangi, ratusan hutan kayu Trembesi tumbuh di lahan seluas 9 hektar ini memiliki kesan kuno dan angker.
Hutan De Djawatan Benculuk, Banyuwangi terkenal karena areanya yang ditumbuhi pohon-pohon trembesi raksasa yang memberikan kesan magis. Memasuki kawasan hijau ini memiliki kesan jauh dari hiruk pikuk gemerlapnya kota, serasa dibawa ke masa lampau saat daratan hanya ditumbuhi pohon dan hutan lebat. Berada di dalam tempat ini, suasananya serasa di bawa ke situasi film Lord of The Ring. Pepohonan yang besar dan lebat serta memberi kesan angker, mengingatkan kita pada Hutan Fangorn pada film tersebut.
De Djawatan Benculuk, memiliki luasan area pengelolaan lahan sekitar 3,8 hektar. Terdapat sekurangnya 805 buah pohon trembesi berukuran sangat besar yang tumbuh dan masih hidup subur sejak zaman Belanda.
Sebelumnya, De Djawatan dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Jawatan Benculuk. Djawatan merupakan hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan Benculuk adalah nama desa di kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Lokasi ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dipergunakan sebagai Tempat Penimbunan Kayu (TPK) dari hasil pengelolaan hutan milik Perhutani di Banyuwangi bagian selatan.
De Djawatan, Hutan Kuno dan Angker Peninggalan Belanda
Djawatan nama lokasi hutan wisata ini sengaja dibuat dengan ejaan lama, terkesan kuno dan pengunjung diajak untuk bernostalgia di era lampau. Namun sejarah Hutan De Djawatan memang sudah cukup tua, dari jaman Belanda. Demikian juga dengan beberadaan pohon trembesi raksasa yang berumur ratusan tahun, rata-rata memiliki usia antara 100 hingga 150 tahun.
Sedangkan kesan angker dari hutan trembesi ini karena lantaran hampir seluruh bagian pokok kayu trembesi ini tertutup oleh benalu atau pakis yang menumpang hidup di bagian-bagian pohon trembesi. Dari kejauhan nampak pohon ini layaknya raksasa yang berbulu, menyeramkan. Pohon-pohon trembesi ini juga sebagai sarang bagi kelelawar, bau dari guano atau kotoran kelelwar ini semakin mendukung suasana lebih seram, khususnya saat menjelang gelap atau sore hari.
Rute, Tiket Masuk dan Jam Buka
Hutan De Djawatan Benculuk, meski lokasinya bukan berada di pusat kota Banyuwangi untuk mencapainya sangatlah mudah, karena lokasinya berada di dekat jalan raya Benculuk. Buat kamu yang sedang melintas dengan kendaraan pribadi di Banyuwangi Selatan, sempatkan mampir ke De Djawatan. Dari pertigaan kantor Samsat Benculuk, dari sini hanya berjarak 100 meter sebelah selatan.
Pengelola Hutan De Djawatan Benculuk membuka lokasi hutan wisata ini setiap hari dari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Tiket masuk sangatlah bersahaja, kamu hanya perlu keluarkan Rp. 2000 saja perorang untuk memasuki kawasan hutan wisata ini. Sementara beban parkir kendaraan untuk mobil di kenakan Rp. 5000 dan motor Rp. 1000, semuanya serba terjangkau kantong kita.
Kendaraan Umum dari Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, kamu bisa pergi ke Banyuwangi dengan naik kereta api berangkat dari Stasiun Gubeng – Stasiun Banyuwangi Baru. Lanjutkan perjalanan menuju Terminal Karangente dengan angkutan umum. Naiklah bus yang mengarah ke Jember atau Surabaya. Bus itu akan melewati pertigaan lampu merah Benculuk. Turunlah di situ lalu berjalanlah sejauh 1 km menuju Hutan de Djawatan
Berwisata di Hutan De Djawatan Bareng Keluarga
Tidak hanya untuk berselfie ria untuk keperluan konten di sosial media, hutan wisata De Djawatan juga menyediakan banyak atraksi lainnya yang menarik perhatianmu selain berfoto-foto. Kalian bisa keliling area dengan menaiki kuda sewaan atau dengan andong / dokar jika pengen rame-rame atau berduaan dengan pasangan. Tarif kuda tunggangan untuk dewasa sebesar Rp. 20.000 dan anak-anak Rp 10.000 sedangkan untuk keliling dengan dokar di kenai sebesar Rp. 10.000 untuk dewasa dan Rp. 5000 anak-anak.
Arena bermain offroad untuk anak-anakpun tersedia di kawasan De Djawatan. Ada dua pilihan menggunakan motor trail mini atau roda empat dengan ATV silahkan pilih dengan keseruannya masing-masing
Open Trip Hutan De Djawatan Benculuk
Explore Banyuwangi, cara yang paling mudah dan murah khususnya bagi pengunjung dari luar kota Banyuwangi adalah dengan mengikuti Sharing Trip atau Open Tripsatu orang bisa daftar dan gabung rame-rame ke lokasi ini. Open Trip Explore Banyuwangi tidak menawarkan hanya untuk satu lokasi De Djawatan Benculuk saja, dalam waktu 2 hari 1 malam dengan fasilitas paket tanpa penginapan kamu bisa mendatangi 4 lokasi sekaligus dalam satu kali biaya, Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, Pulau Merah dan De Djawatan Benculuk.
COMMENTS